Rabu, 22 Januari 2014

Dyah Ayu Zain

suara mu kemarin menjadi suara terakhir yg aku dengar.
Tawa bahagiamu di malam itu, jadi tawa yang paling bahagia yang aku rasakan.
keluhanmu tentang rasa lelah yg kau utarakan, menjadi curhat terakhir mu saat itu.
kebangganmu saat kau kelak akan menjadi seorang ibu, sekarang menyisakan memori yang begitu menamparku.

harapanmu agar aku mengunjungimu belum sempat aku wujudkan.
pintamu untuk menyusulmu menikah, aku kilah dengan semua keterikatan kontrak.
"kejar dunia terus ya kha,
saat kau bilang "kalau umur ana panjang, kita jalan2 ke kuningan ya ka, kita jalan2 sama keluarga  dyah"
aku pun hanya tertawa.
" kak ga mau tah jalan2 sama saya?" "enggak tuh, cape klo jalan2 mah, enakkan naik motor dy" mengingatkan masa2 dulu.
dyah tertawa
" nanti kita naik motor besar ya ka, walaupun saya udah kaya gini luarnya tetap aja dalemnya mah tetep dyah",
"hehe.. iya sayaang.. tetap konyol ye adhe gue yg satu ini. "
"tapi saya ga kaya kesetanan lagi ko bawa motornya, udah insaf ka. kembali tertawa khasnya.
"kaka udah bisa bawa motor tah?" "sampai saat ini belum dy"
"masya Allah, belom tah ka? tapi ga pp ka, nanti kaya saya dulu kelayaban, masya Allah dulu masih jahiliyah"

sedikit malu aku mendngarnya.
"yah dy, kaka sampe skrg masih jahiliyah, hebatnya kamu mengambil semua keputusan yang tidak semua orang berani mengambilnya,"
"ini semua kehendak Allah ka. saya belajar ngejaga,"

dan banyak lagi cerita yg lain satu minggu itu full komunikasi, tapi.belakangan.. nomornya tidak ada yg aktif.. tiba2 saat lebaran idul adha.. dyah pun menyapa dan menjalin komunikasi kembali.. sampai pada ucapan niat mengabdikan diri untuk suami, cari ridho Allah sambil kuliah bahasa arab. berkali2 pula bilang bahwa Allah sangat menyayangi saya ka.
dan terakhir dyah bilang kangen bgt sama kaka, dyah mau peluk kaka, kaka kapan jeh main ke cirebonnya?  skrg   rumah dyah alhamdulillah udah laku,  kamren masih dikasih tinggal di rumah yg dulu sebelum nempatin rumah yg di sumber, dyah ttp ikut suami di assunah. setelah cerita, dyah puh idzin untuk menyiapkan makan suaminya..  assalamualakum wrhmatullah...
dan aku menjawab salamnya dengan segera..
saat itu pula terakhir aku mendengar suaranya dan tawanya..  krena setelahnya sampai kemarin kedua nomornya sering tidak aktif. dan salah saya, setiap dyah menghubungi, saya tak balik menghubunginya :'(

-memoriam dyah ayu zain-

1 komentar: