Selasa, 06 Desember 2011

JANGAN BIARKAN AKU MEMILIH

Semua rasa ini terus aku pendam entah sampai kapan. Rasa ini sepertinya terlalu dalam. Ini semua aku rasakan karena air mata ini masih saja sanggup menangisimu. Aku terlalu tulus mencintaimu, hingga aku harus merasakan sakit seperti ini. Setahun, dua tahun, semua rasa sakit menahan rindu akan hadirmu tidak dapat aku ungkapkan, hal itu hanya dapat Aku rasakan, dan rasa itu hanya aku yang mengerti.

Banyak hati mereka yang sakit karena ulahku yang tidak jelas memberikan kepastian setiap rasa. Ini semua karena dihatiku telah penuh rasaku untuk mu.

Kamu mungkin sudah mengubur semua yang pernah ada antara kau dan aku. Tapi aku tidak. Karena semua yang pernah aku lakukan bersamamu adalah yang pertama. Kamu memang bukan kekasih pertama yang aku miliki, tapi aku merasakan, bahwa kamu adalah satu-satunya cinta yang aku punya di dunia ini. Aku lumpuh tanpa cintamu, sehingga aku tidak dapat mencintai lelaki manapun.

Bahkan mereka menudingku sebagai seorang wanita penyuka sesama jenis. Separah itu kah aku? Ya, Tidak ! Aku sendiri tidak mengerti rasa yang ada dihati dan jiwa ini. Apakah aku benar-benar mati rasa pada setiap lelaki..?

Musnah nya cinta yang Aku miliki untukmu, sepertinya memusnahkan semua rasa yang aku miiki untuk sosok pria.

 

Dan apa kau tahu Saat kamu dapat tersenyum lepas dengan hatimu yang lain, Apa Kau tau..? Aku terpuruk dalam kepedihan menahan segala rasa kecewa yang begitu besar dari segala hal yang telah kamu lakukan atas diri aku. Namun sepertinya, semua rasa yang pernah tulus kamu berikan untuk aku, sudah benar-benar hilang tanpa sisa.

Maafkan aku yang tidak bisa memberikanmu rasa nyaman saat kau berada dekat aku, maaf aku tidak bisa selalu ada saat kau rapuh, maafkan aku yang pernah bodoh memberanikan diri menunggu saat kamu sakit, benci bila aku selalu memberikan yang kau mau dari Aku, Maafkan aku yang tidak dapat menghambakan hidupku untuk kamu sepenuhnya. Tapi seharusnya kau dapat melihat rasa ketulusanku dengan hatimu yang dulu, hati yang dulu pun menyanyangi Aku tanpa keluh-kesah, hati yang dapat menerima kekuranganku apa adanya, hati yang meyakinkan aku walau jarak membentang hati yang saling mencinta tetap bersatu.

Aku hanya ingin kamu merasakan kebahagiaan yang dulu sempat hilang dari hidupmu. Semua sudah aku coba agar kau bangkit dari segala keterpurukan, tapi tetap.. bukan aku pemilik hatimu yang sebenar-benarnya. Meskipun demikian, dihati ini, kamu yang pertama, kau mengajarkan aku agar bisa menjadi wanita yang kuat, ya.. kuat melihat kebahagaiaan kamu dengan dia. Kamu menjadikan aku wanita yang selalu berharap, ya… selalu berharap cinta itu kembali utuh kau berikan untuk aku..

 

Ya tuhan, kenapa aku begitu bodoh mencintai dia.. mencintai seseorng yang tidak memiliki cinta lagi untuk aku, Harusnya saat dia benar-benar pergi dari kehidupan ku, cintanya pun ikut pergi dan berlalu bersama angin dan waktu, tapi mengapa sampai saat ini rasa itu tidak kabur meski hanya sekelebat.

 

Mengapa Kau harus menjadikan aku pengemis ketulusan?

Aku belajar untuk terus bertahan dalam rasa ini, meski sakit, tapi aku enggan beranjak dari rasa yang ada, sekalipun sejenak.

Tuhan, Aku terlalu mencintai dia sepenuh hati, tapi Karena cinta yang begitu ini, aku merasa tidak dapat mencintai lagi dengan segenap ketulusan.

Mengapa cinta harus mengalahkan akal dan pikiran?

Mengapa kebhagiaan hanya datang di awal?

Mengapa cinta penuh kebohongan?

Mengapa cinta penuh tanda tanya?

Mengapa cinta penuh kemunafikkan?

Mengapa cinta datang dan menghilang dalam waktu yang tak diharapkan?

Mengapa cinta merusak sendi-sendi keimanan?

Ini kah teguran Mu untuk-ku Tuhaan?

Agar aku tidak menduakan-Mu dengan cinta yang lain dan dengan cinta semu yang diselimuti nafsu tak pasti ???

Jangan biarkan aku memilih sendiri ya Allah… Pinta aku dan semua wanita, pilihkan yang terbaik dari hamba Adam Mu untuk Aku juga mereka, agar kami terhindar dari tempat penyiksaan orang-orang terkutuk.

Aaaamiiin..

 

21 Okt 2010