Jumat, 21 Januari 2011

Proposal skripsi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan apa yang ingin
dikehendakinya. Begitu juga dengan menulis yang merupakan bagian dari
keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kegiatan yang sangat mudah,
namun untuk menjadikan tulisan itu bermakna dan sarat dengan pesan
yang ingin disampaikan, hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan.
Kesalahan dalam pemilihan kata dapat menimbulkan dampak buruk bagi
setiap orang yang menikmati suatu bacaan. Bukan kesalahan dalam
menulis saja, melainkan pada pemilihan kata saat kita melangsungkan
ragam lisan sehari-hari. Untuk itu, proses pemilihan kata atau diksi
dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan.

melalui penelitian ini penulis ingin meneliti tentang pemakaian diksi
oleh teman-teman wartawan yang tergabung dalam tim redaksi
Ecola-Jurnal Depok. Dimana rubrik ini adalah halaman yang pertama
kali menyediakan halaman khusus menampung aspirasi mahasiswa yang
kerap muncul dua minggu sekali. Rubrik ini merupakan wadah bagi para
mahasiswa untuk mengapresiasikan keterampilan menulis, sekaligus
memberitakan situasi dan kondisi dikalangan mahasiwa dalam sekilas
kampus. Penelitian ini dilakukan agar pembaca makalah ini dapat
bertambah wawasan tentang

penggunaan aspek pemilihan kata atau diksi yang terdapat pada rubrik
Ecola harian Jurnal Depok.
Dalam menjalani aktifitas menulis berita, mereka tidak jarang
melakukan kesalahan, meskipun menurut mereka apa yang telah ditulis
mendekati sempurna. Dalam bidang jurnalistik, seorang wartawan harus
mempunyai perbendaharaan kosa kata yang luas agar tidak melakukan
kesalahan pada hasil tulisan.
Penulisan berita laiknya menggunakan bahasa yang sederhana, mudah
dicerna, singkat, juga fokus pada pokok pemberitaan. Padat artinya
penuh dengan informasi yang beragam dan menarik khalayak untuk
membaca. Lugas, agar tidak terjadi kesalahan persepsi pada berita.
Jelas, sesuai fakta yang ada, serta dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Untuk itu pewarta harus paham betul dengan teknik
pemilihan kata yang baik, agar terhindar dari kesalahan penulisan.
Dalam penulisan berita apa yang ditulis harus berdasarkan fakta atas
kejadian atau peristiwa yang terjadi. Boleh juga penulisan berita
ditambah dengan interpretasi, sepanjang itu diperuntukkan bagi
penjelasan fakta.
Ditinjau dari segi fungsi kebahasaan, bahasa difungsikan untuk
penyampai ide juga informasi dari seseorang kepada orang lain. Untuk
itu dalam penyampaiannya, bahasa harus disajikan dalam bentuk yang
baik dan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Dilihat aspek psikologis,
kesalahan dalam pemiihan kata (diksi) bisa saja terjadi karena keadaan
seorang penulis. Saat pewarta harus menyelesaikan penulisan berita
sebelum deadline yang telah ditentukan, mereka berpotensi tidak
menggunakan kata-kata baku yang tepat, sehingga kalimat yang tercipta
bermakna ganda, atau bahkan tidak berbobot. Begitu juga dengan tata
bahasa yang digunakan menjadi tidak koheren.
Adapun koherensi kalimat menyangkut kepaduan atau hubungan
timbal-balik diantara unsur-unsur kalimat secara baik dan kompak.
Kesalahan dalam penempatan kata baku dan tidak baku inilah yang
bertendensi merusak koherensi kalimat. Dengan demikian, merusak
kesatuan pikiran di dalamnya. Kesalahan yang lain adalah perangkaian
dua kata yang maknanya tumpang-tindih atau mengandung kontradiksi.
Sebenarnya, kesalahan utama dalam diksi jurnalistik adalah dalam
penggunaan bahasa baku. Kebakuan kata dalam dunia jurnalistik sangat
diperlukan. Walaupun pada kenyataan, segelintir harian berita telah
mencoreng citra media karena pemilihan kata yang tidak pantas. Untuk
itu dalam dunia media cetak diharapakan dapat menggunakan kata baku
dalam penulisan. Selain sebagai media informasi, harian berita juga
sebagai alat pembelajaran bagi pelajar atau mahasiswa dalam belajar
berbahasa.
Oleh karena itu, agar menghasilkan tulisan yang baik, insan pers
khususnya penulis berita dalam melakukan tugasnya harus melewati
beberapa proses penulisan. Tahap pertama yaitu tahap prapenulisan,
kemudian tahap penulisan, setelah itu tahap revisi tulisan. Ketiga
tahap tersebut termasuk proses yang wajib dilalui dalam kegiatan tulis
menulis. Apabila tulisan yang akan diterbitkan tidak melalui proses
pemilihan kata yang tepat, maka akan memicu timbulnya kata-kata yang
tidak efektif
Perbendaharaan kosa kata yang bervariasi pada seseorang, tentu saja
tidak cukup bagi mereka yang bergelut dibidang jurnalistik. Dalam
menulis berita, opini atau feature, seorang pewarta harus mampu
menempatkan kata-kata tersebut dengan tepat dan sesuai dengan fungsi
bahasa itu sendiri. Permasalahan akan terjadi apabila masyarakat yang
tergolong pembaca kritis, ingin kesalahan yang terdapat pada
penulisan artikel atau sebuah berita itu segera direvisi dan
dipertanggungjawabkan pada edisi berikutnya. Akibat dari kesalahan
pemilihan kata akan merugikan banyak pihak, terutama tim redaksi.
Dengan demikian peran ilmu bahasa Indonesia secara disadari atau
tidak, mulai dibutuhkan. Untuk itu penggunaan bahasa Indonesia
khususnya dalam aspek diksi atau pemilihan kata perlu diperhatikan.
Sebagai golongan media masa dan masyarakat yang pintar, kita harus
dapat membaca situasi dan kondisi dengan siapa kita sedang berbicara,
atau siapa target dan sasaran pembaca artikel yang akan kita tuju.
Semua dilakukan agar terjadi sinkronisasi antara penyampai pesan
dengan penerima pesan. Jika para wartawan, editor atau mass media juga
pembaca menganggap pemilihan kata ( diksi) bukanlah hal yang perlu
diperhatikan, hal demikian adalah persepsi yang salah.
Peran seorang editor adalah untuk menilai dan memperbaiki kesalahan
yang dilakukan oleh jurnalis, baik kata-kata abstrak, sinonim,
konotasi atau kata-kata lainya yang biasa digunakan oleh penulis.
Begitu juga dengan kata-kata baku lebih diutamakan dalam membuat
artikel. Kata-kata nonbaku kadang juga bisa dipilih untuk mencari efek
tertentu. Misalnya untuk menghidupkan dialog kutipan langsung,
menyindir dalam pemakaian bahasa seseorang, baik pejabat atau
narasumber lain, menyesuaikan dengan ragam bahasa kalangan tertentu
yang dikenal dengan Jargon.
Tidak menutup kemungkinan bila terdapat Kata-kata tertentu yang
mungkin bersinggungan dengan nilai-nilai kesopanan dan kepercayaan
tertentu. Kata gugur, misalnya, hanya digunakan untuk kalangan
tertentu seperti pahlawan dan prajurit yang mengorbankan nyawa di
medan perang. Kata ganti kamu berbeda nilai sosialnya dengan Anda atau
Saudara. Begitu pula kata bini dan istri. Dengan demikian, ketepatan
dalam memilih kata perlu pula disertai dengan kepekaan yang menyangkut
nilai rasa dan nilai sosial kata. Dalam hal ini kemampuan yang perlu
dimiliki oleh seorang penulis berita dan editor adalah harus
menguasai teknik pemilihan kata ( diksi).
Atas latar belakang seperti diatas, diksi yang merupakan unsur penting
dalam menulis berita, menjadi patokan untuk memilih kata baku dan gaya
bahasa yang tepat pada suatu tulisan atau artikel. Aspek kebakuan kata
ini dapat dikategorikan sebagai tanggung jawab wartawan dalam
penulisan berita.

Dengan demikian peneliti menyusun laporan hasil penelitian dalam
bentuk skripsi dengan judul "Kajian Aspek Diksi Pada Rubrik Ecola
Harian Berita Jurnal Depok"


A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang penulis teliti antara lain berkaitan dengan :
1. Bagaimana tingkat kesalahan pemakaian kata dalam penulisan berita?
2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam menulis artikel atau
berita berkaitan dengan diksi ?
3. Ragam aspek diksi apa saja yang sering digunakan oleh wartawan
Ecola-Jurnal Depok dalam penulisan berita?

4. Bagaimanakah hasil penyuntingan setelah melewati proses editing
dengan acuan diksi didalamnya?
5. Seberapa banyak manfaat dari mengkaji hasil perbandingan penulisan
berita sebelum diterbitkan dengan hasil tulisan berita yang sudah
melawati proses penyuntingan?

B. Pembatasan Masalah
Penulis telah membatasi hal-hal apa saja yang menjadi pokok objek
penelitian. Adapun pembatasannya sebagai berikut :
1. Pemakaian kata baku dan tidak baku dalam penulisan.
2. Sinkronisasi antara pemilihan kata-kata penulisan berita dengan sikon pembaca
3. Ketepatan memilih kata-kata agar tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca.
4. Seberapa efektif proses penggunaan pemilihan kata (diksi) dalam
penulisan berita pada wartawan tim Ecola-Jurnal Depok?
Keempat hal tersebut yang dijadikan focus bagi penulis dalam penelitian ini

C. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan menetapkan pembatasan masalah
berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah agar
dalam pelaksanaan penelitian dapat mencapai tujuan dengan baik, maka
penulis merumuskan masalahnya adalah "Penting tidaknya proses
pemilihan kata pada rubric Ecola-Jurnal Depok "

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan tujuan agar penulis dapat mendeteksi
kesalahan pemilihan kata ( diksi) dalam penulisan berita pada rubric
Ecola-Jurnal Depok.

E. Kegunaan Penelitian
Agar tulisan dapat dinikmati khalayak tanpa adanya kesalahan dalam
pemberitaan. Dengan begitu penelitian ini pun bisa dijadikan acuan
bagi para wartawan mahasiswa supaya dapat menghasilkan tulisan yang
lebih baik.

F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Kegunan Penelitian
7. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
1. Landasan Teori
2. Penelitian yang Relevan
3. Kerangka Berpikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
2. Metode Penelitian
3. Populasi dan sampel
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pencatatan Data
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Informasi Penelitian
2. Deskripsi Temuan Penelitian
3. Penafsiran dan Uraian Penelitian

BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar